Tugas Bahasa Indonesia’s Weblog

Just another WordPress.com weblog

Maulida Intan akmala;1402408189 Oktober 22, 2008

Filed under: BAB II — pgsdunnes2008 @ 12:59 pm


Nama : Maulida Intan akmala

Nim : 1402408189

2. LINGUSITIK SEBAGAI ILMU

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia (martinet 1987:19).

2.1 Keilmiahan Lingustik

Tiga tahap perkembangan ilmu linguistik

a. Tahap Spekulasi

Dalam tahap ini pembicaraan mengenai sesuatu dan cara mengambil kesimpulan dilakukan dengan sikap speculative. Artinya kesimpulan itu dibuat tanpa di dukung oleh bukti-bukti empiris dan dilaksanakan tanpa menggunakan prosedur-prosedur tertentu, yang berupa pandangan-pandangan atau penglihatan yang seringkali tidak sesuai dengan kenyataan faktual.

b. Tahap Observasi dan Klasifikasi

Tahap ini para ahli di bidang bahasa berdasar kesamaan ciri –ciri tanpa memberi teori ataupun kesimpulan apapun. Cara ini belum dikatakan ilmiah sebab belum sampai pada penarikan suatu teori, hanya sebatas penelaahan bahasa-bahasa secara ilmiah.

c. Tahap Perumusan Teori

Pada tahap ini setiap disiplin ilmu berusaha memahami masalah dasar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah-masalah tersebut berdasar data empiris. Selanjutnya dirumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan ada penyusunan tes guna menguji hipotesis terhadap fakta-fakta yang ada.

Dewasa ini linguistik merupakan kegiatan ilmiah karena telah mengalami tiga tahap diatas. Penarikan kesimpulan/ teori harus didasarkan pada data empiris, yang wujudnya dapat diobservasi. Kesimpulan tersebut hanya berlaku selama belum ditemukannya data baru yang dapat membatalkan kesimpulan itu. Linguistik tidak berhenti pada suatu kesimpulan, tetapi akan terus akan menyempurnakan kesimpulan berdasarkan data empiris selanjutnya.

Dalam ilmu logika atau ilmu penalaran secara induktif dan deduktif. Secara induktif dan deduktif. Secara induktif, mula-mula dikumpulkan data-data khusus lalu ditarik kesimpulan umum. Secara deduktif, suatu kesimpulan data khusus ditarik berdasar kesimpulan umum yang telah ada.

Linguistik mendekati bahasa yang menjadi objek kajiannya, atau pendekatan bahasa sebagai bahasa dapat dijabarkan dalam sejumlah konsep:

a. Bahasa adalah bunyi ujaran, dalam linguistik bahasa lisan adalah yang primer sedangkan bahasa tulis hanya sekunder.

b. Bahasa bersifat unik, setiap bahasa memiliki keunikan atau ciri khas masing-masing, sehingga penelitian suatu bahasa tidak dapat menggunakan kerangka atau konsep bahasa lain.

c. Bahasa adalah suatu sistem, bukan unsur yang terlepas 9anatomis) bahasa merupkan kumpulan unsur yang saling berhubungan, yang disebut penekanan struktural.

d. Bahasa berubah dari waktu ke waktu, bahasa berkembang secara dinamis sejalan dengan perkembangan sosial budaya masyarakat pemakainya.

e. Bersifat empiris, lingusistik mendekati bahasa secara deskriptif. Hal ini merupakan cara pengungkapan si peneliti terhadap data empiris.

2.2 Subdisiplin Linguistik

Linguistik sangat luas, sehingga dibagi menjadi sub bab atau cabang-cabang ilmu lingusitik yang dikelompokkan berdasar suatu kriteria atau dasar tertentu.

2.2.1 berdasarkan objek kajiannya adalah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu dapat dibedakan adanya linguistik umum dan linguistik khusus. Linguistik umum adalah linguistik yang berusaha mengkaji kaidah-kaidah bahasa secara umum, bukan bahasa tertentu. Sedang linguistik khusus berusaha mengkaji kaidah-kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu.

2.2.2 berdasar objek kajiannya adalah bahasa pada masa tertentu atau bahasa pada sepanjang masa dapat dibedakan adanya linguistik sinkronik dan linguistik diakronik. Linguistik sinkronik mengkaji pada masa yang terbatas, disebut juga linguistik deskriptif karena berupaya mendeskripsikan bahasa secara apa adanya pada suatu masa tertentu . linguistik diakronik mengkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas, biasanya bersifat historis dan komparatif karena bertujuan mengetahui sejarah struktural bahasa itu.

2.2.3 berdasarkan objek kajiannya adalah struktur internal bahasa atau bahasa itu dalam hubungannya dengan faktor di lur bahasa dibedakan adanya linguistik mikro dan linguistik makro. Linguistik mikro merupakan studi dasar linguistik sebab mempelajari struktur internal bahasa itu. Sedangkan linguistik makro menyelidiki bahasa dalam kaitannya denga faktor-faktor di luar bahasa yang sangat beragam sehingga di bagi dalam beberapa sub disiplin, seperti sosiolongistik, psikolinguistik, antropolinguistik, statistika, fisiologis, diateknologi, filsafat bahasa, dan heurolinguistik.

2.2.4 berdasar tujuannya apakah hanya untuk keperluan teori atau untuk tujuan terapan. Yang melakukan penyelidikan terhadap bahasa atau hubungannya terhadap faktor di luar gua memecahkan masalah-masalah di dalam kehidupan sehari-hari.

2.2.5 Berdasar teori atau aliran yang digunakan untuk menganalisis objeknya, yaitu linguistik tradisional, linguistik struktural, linguistik transformasional, linguistik generatif semantik, linguistik relasional, dan linguistik sistemik.

2.3 Analisis Linguistik

2.3.1 Struktur, Sistem dan Distributif

Struktur adalah susunan bagian-bagian kalimat atau konsisten kalimat secara linear. Konsisten-konsisten atau bagian-bagian kalimat itu dapat dibandingkan atau diasosiasikan dengan bentuk bahasa yang lain, satu fonem dengan fonem lain, satu morfem yang lain atau satu kata dengan kata yang lain. Hubungan antara bagian-bagian kalimat tertentu dengan kalimat lainnya disebut sistem. Struktur dapat dibedakan menurut tataran sistematik bahasanya, yaitu menurut susunan fonetis, alfonis, morfemis, dan sintaksis.

Sistem pada dasarnya menyangkut masalah distribusi, yaitu dapat tidaknya penggantian suatu konsisten tertentu dalam kalimat tertentu dengan konsisten lainnya. Substitusi fonemis menyangkut penggantian fonem lain. Ditribusi morfemis menyangkut masalah penggantian sebuah morfem lain. Distribusi sintaksis menyangkut masalah penggantian kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa lainnya.

2.3.2 Analisis Bawahan Langsung

Disebut juga analisis unsur langsung atau analisis bawahan terdekat merupakan suatu teknik dalam menganalisis unsur-unsur atau konsisten-konsisten yang membangun suatu bahasa. Untuk satuan-satuan bahasa yang terdiri lebih dari dua buah konstituen menimbulkan perbedaan tafsiran analisis. Misalnya konstruksi kalimat guru baru datang. Bagannya menjadi (a) atau (b) berikut

(a)

(b)

guru

baru

datang

guru

baru

datang

Teknik analisis bawahan langsung memberi manfaat dalam memahami satuan-satuan bahasa, menghindari keambiguan karena satuan-satuan bahasa yang terikat pada kontesis wacanannya dapat dipahami dengan analisis tersebut.

2.3.3 Analisis Rangkaian unsur dan Analisis Proses Unsur

Satuan-satuan bahasa dapat dianalisis menurut teknik analisis rangkaian unsur dan analisis proses unsur. Analisis rangkaian unsur mengajarkan bahwa tiap satuan bahasa dibentuk atau ditata dari unsur lain, analisisnya melihat unsur-unsur pembentuknya. Analisis proses unsur menganggap setiap satuan bahasa adalah merupakan hasil suatu proses pembentukan.

2.4 Manfaat Linguistik

Linguistik memberi manfaat langsung kepada orang-orang yang bergelut di bidang bahasa, seperti linguis, guru bahasa, penerjemah, penyusun buku pelajaran, penyusun kamus, politikus dan orang-orang yang tentunya berprofesi yang berhubungan dengan bahasa. Bagi linguis pengetahuan linguistik mutlak diperlukan dalam membantu menyelesaikan dan melaksanakan tugasnya. Bagi orang yang mendalami bidang sastra, linguistik membantu memahami karya-karya sastra, dimana bahasa adalah objek kajiannya. Bagi guru bahasa linguistik sangat diperlukan bukan hanya untuk melatih dalam berbahasa juga harus dapat menerangkan kaidah-kaidah bahasa dengan benar. Tidak hanya guru bahasa, tetapi juga guru mata pelajaran lainnya, karena tentu saja bahasa digunakan sebagai media penyampai dalam pembelajaran. Bagi penerjemah, linguistik mutlak diperlukan bukan hanya yang berkenaan dengan morfologi, sintaksis dan sematik saja, tapi juga yang berkenaan dengan sosiolinguistik dan kontrastif linguistik. Bagi penyusun kamus (leksikografer) linguistik dan segala aspeknya mutlak dikuasai sebab semua pengetahuan linguistik adalah penunjang tugasnya. Para penyusun buku pelajaran akan dituntut oleh pengetahuan linguistik dalam penyusunan buku, kalimat, pemilihan kosa kata da sebagainya. Bagi para politikus atau negarawan, selain keterampilan lisan mereka juga harus memperjuangkan ideologi dan konsep-konsep keaneka ragaman dengan baik.

 

1 Responses to “Maulida Intan akmala;1402408189”

  1. Erma Yunita Says:

    Dari : Erma Yunita / 1402408314
    Untuk : Maulida Intan Akmala / 1402408189
    Pertanyaan : Sebutkan hal-hal yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu bahasa!


Tinggalkan komentar